Sabtu, 23 Mei 2009

HUJAN

Anak – anak itu teguh berdiri memandang langit

Awan gelap mengepal, mendung, hitam

Namun, tak tampak keresahan dalam diri mereka

Sambil terus memandang dan mengamati sekelilingnya...

Untaian mata air turun perlahan

Laksana gurun pasir yang merindukan mata air

Laksana pujangga menunggu sang kekasih...

Senyum dan tawa terkembang dari sebuah bibir mungil mereka

Terbawa, terbaca oleh alam

Kerinduan akan tetesan air hujan bak mutiara

Mengalir hingga ...

Anak – anak itupun berlarian

Seolah telah menggapai sebuah harapan

Dendangan – dendangan mengiringi musik alam

Hentakan kaki kecil mereka membentuk irama

Bermain, melompat, ....

Tak ada takut dan cemas..

Yang mereka tahu hanyalah hujan

Yang mereka ingin adalah bermain

Yang mereka harap hanyalah tawa

Dan merekapun menikmatinya.. dengan caranya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar